Tentang Saya


Panggil saja Ari. Lahir di Padang, Sumbar 32 tahun yang lalu. Tamantan Teknik Mesin Universitas Bung Hatta. Sekarang lagi bekerja di salah satu pabrik kertas di Riau.

Senang membaca, lebih-lebih yang berkaitan dengan iptek dan sains. Sekarang lagi belajar internet marketing buat nambah-nambah buat sarapan pagi, makan siang dan makan malam, hehehe.

Kalau lagi semangat berusaha menulis sendiri, tapi kalau lagi malas dan kebetulan topik yang menarik biasanya di copy habis alias nyontek (tapi di back link lho).

Buat rekan-rekan sesama blogger kalau mau mengcopy tulisan di blog ini, silahkan saja (tapi di link balik ya?).

Pembangkit Listrik Tenaga Matahari (PLTM) di Orbit Bumi

Sebuah perusahaan energi di AS tengah mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Matahari (PLTM) yang akan ditempatkan di satelit yang mengorbit Bumi. Cara tersebut akan efektif karena pemanfaatan sinar Matahari bisa dilakukan 24 jam tak perlu tergantung cuaca dan perubahan siang malam.

Desain pembangkit listrik berbasis satelit tersebut saat ini tengah dirancang Solaren Corp. Satelit tersebut akan membawa rangkaian sel surya yang membentang hingga beberapa kilometer dan ditempatkan di ketinggian 40.000 kilometer.

Sel-sel surya akan mengumpulkan panas Matahari yang selanjutnya akan diubah menjadi gelombang radio. Gelombang radio tersebut lalu dipancarkan ke stasiun-stasiun penerima di permukaan Bumi. Di stasiun-stasiun tersebut, gelombang radio dikonversi lagi kali ini menjadi energi listrik yang akan dialirkan ke jaringan listrik.

Solaren telah mendapat kontrak dari Pacific Gas & Electric (PG&E), perusahaan listrik di California untuk memasok 200 megawatt dari pembangkit tersebut yang cukup untuk 250.000 pelanggan. Jika berjalan lancar, pembangkit tersebut mulai beroperasi tahun 2016.

Saat ini, tengah dipersiapkan pusat stasiun penerima di Fresno County, California. Wilayah tersebut cukup jauh dari permukiman sehingga tak mengganggu kesehatan manusia. Selain itu, hal itu lebih ekonomis karena lokasinya dekat dengan jaringan listrik nasional dan tak sejauh lokasi PLTM yang umumnya dibangun pada daerah terpencil di gurun.

"Meski sistem dengan ukuran sebesar ini dan konfigurasi eksaknya belum pernah dibuat, teknologi pendukungnya sangat matang dan berbasis teknologi satelit komunikasi," ujar Gary Spirnak, CEO Solaren Corp. Ia mengatakan proyek tersebut bakal menghabiskan dana sekitar 2 miliar dollar AS.

Pengembangan pembangkit listrik tenaga matahari juga menjadi ambisi badan antariksa Jepang (JAXA). Namun, teknologi yang dikembangkan Jepang akan memancarkan gelombang mikro ke Bumi. Jika pengujian sukses, Jepang akan meluncurkan sejumlah satelit pendukung untuk memproduksi listrik yang cukup untuk 500.000 rumah tangga.

Sumber: di copy sesuai aslinya dari kompas

Minyak Bekas Restoran sebagai Sumber Energi Alternatif


Bisa Hemat Biaya Operasional hingga Rp 8 Juta

Berbagai cara digunakan untuk menghemat energi. Salah satunya adalah penggantian sumber daya. Pemakaian minyak bekas bisa menjad energi alternatif.

MENCIPTAKAN dan menemukan sumber energi alternatif untuk masa depan menjadi fokus para ilmuwan sejak beberapa waktu lalu. Mulai menggunakan tenaga matahari hingga bakteri. Namun, belum ada yang mengembangkan konsep recycle untuk menghasilkan energi. Hal itu coba disiasati James Peret.

Pada awalnya, ide menciptakan sebuah sumber energi dari bahan bekas pakai digagas James Peret atas keprihatinannya. Terutama pada banyaknya minyak bekas pakai yang terbuang sia-sia pada restoran-restoran siap saji.

Peret kemudian mewujudkan gagasannya itu pada sebuah alat bernama Vegawatt. Alat tersebut adalah sebuah generator yang menggunakan minyak bekas pakai sebagai bahan bakar. Bahan bekas itu diolah untuk menghasilkan listrik dan tenaga panas tambahan.

Vegawatt berbentuk mesin setinggi hampir 2 meter. Bentuknya lebih mirip lemari perkakas besar yang diletakkan di luar ruangan. Alat itu terhubung langsung dengan sistem pemanas dan listrik yang sudah ada pada restoran.

Cara kerja Vegawatt

Cara kerjanya meliputi terdiri dari empat tahap. Sebelum diubah langsung menjadi bahan bakar yang menghasilkan tenaga listrik, minyak bekas pakai dituangkan pada Vegawatt untuk melewati beberapa pembersihan dan filtrasi.

Pada tahap itu, minyak disiapkan untuk melalui pembakaran lewat metode perolehan panas dari sistem pembuangan. Setelah melalui pembersihan bertahap, minyak bekas dipindahkan pada tangki. Dari sini, tangki membagikannya pada generator diesel berkekuatan 15 ph yang telah dimodifikasi.

Panas yang dihasilkan Vegawatt bisa digunakan langsung untuk memanaskan air. Daya listrik yang dihasilkan memang belum besar. Namun, paling tidak bisa menghemat konsumsi listrik di suatu restoran atau rumah tangga.

Dari pembersihan bertahap itu, Vegawatt akan menghasilkan minyak yang benar-benar bersih. Tidak ada hasil sampingan, seperti minyak sisa hasil pembakaran, yang dapat mencemari lingkungan. Jadi, Vegawatt benar-benar menyelesaikan masalah tanpa menimbulkan masalah baru.

Vegawatt kali pertama dujicobakan pada restoran Finz di Dedham, Massachusetts. Vegawatt digunakan untuk mengubah 10 galon minyak bekas menjadi tenaga listrik berkekuatan 5 kilowatt. George Carey, pemilik restoran, mengemukakan telah berhasil menghemat biaya tagihan listrik hingga USD 800 (sekitar Rp 8 juta).

"Selama ini saya memang mencari metode-metode yang efisien, khususnya untuk penghematan biaya. Sistem Vegawatt memungkinkan untuk bisa mengurangi biaya listrik secara signifikan dan menghasilkan energi tambahan yang ramah lingkungan," ujar Carey.

Sumber: jawapos, vegawatt

Robot militer dengan Fitur Beragam


KERJA sama manusia dengan robot terus berkembang. Selain industri dan hiburan, kolaborasi itu juga dilakukan di bidang militer. Salah satu yang menarik adalah robot bernama Chaos. Robot militer tersebut dibuat untuk membantu kerja para tentara di medan berat.

Robot militer memang dirancang guna memudahkan tugas prajurit. Terutama, mengurangi risiko ketika memasuki daerah-daerah berbahaya. Robot Chaos kali pertama diperkenalkan dan digunakan dalam serangkaian operasi Cobra Gold. Operasi itu merupakan kerja sama dari beberapa negara. Yakni, Amerika Serikat, Thailand, Singapura, Indonesia, dan Jepang.

Robot militer itu mampu dioperasikan pada medan-medan berat. Antara lain, dataran yang curam atau bahkan pada permukaan tanah yang kurang stabil. Chaos si robot militer memiliki empat trek kemudi independen yang bisa diubah-ubah arahnya hingga 360 derajat.

Chaos juga bisa melewati dataran yang tidak rata. Hal itu dimungkinkan karena adanya fitur unik dalam robot tersebut. Yaitu, kemampuan untuk mengubah arah putaran roda, berguling, dan tetap berjalan meskipun dalam keadaan oleng.

Chaos juga bisa difungsikan untuk beberapa hal. Yakni, membuat lingkaran penjagaan, mencari korban atau titik persembunyian musuh, mengambil subjek di medan lawan, serta dimanfaatkan sebagai penyuplai logistik.

Chaos memiliki kapasitas muatan cukup besar. Ia dapat mengangkut beban hingga 50 pon atau sekitar 25 kilogram. Lengan-lengannya dapat digerakkan hingga jarak jangkau maksimum 72 inci atau sekitar 182,9 cm.

Selain itu, tidak seperti robot pada umumnya, Chaos didesain dengan ukuran yang relatif kecil. Bobotnya juga terbilang cukup ringan. Dengan bobot itu, Chaos bisa dengan mudah dipindahkan. Baik menggunakan kendaraan maupun diangkut dua orang. Bentuknya yang simpel memudahkan penyimpanan, perawatan, maupun perbaikan.

Chaois dilengkapi Joint Architecture for Unmanned Systems (JAUS) compatible software. Tujuan ditambahkannya perangkat tersebut adalah agar sang robot mudah dimodifikasi. Penambahan berbagai sensor atau alat-alat robotik dapat juga dilakukan dengan mudah.

Chaos akan dioperasikan angkatan laut dalam sebuah skenario percobaan. Yaitu, robot mulai dipertimbangkan sebagai mitra menguntungkan. Dua insinyur akan melakukan uji coba pada robot itu.

Sumber: Di copy sesuai aslinya dari jawa pos

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme